CPAS (Collaborative Performance Advertising Solution) merupakan strategi iklan kolaboratif yang kini semakin populer di dunia digital marketing, terutama di platform e-commerce.
CPAS memungkinkan brand dan seller berkolaborasi dalam satu kampanye iklan yang efisien dan terukur langsung menyasar calon pembeli dan bisa dilacak hasil penjualannya secara real-time.
Tapi, tidak semua bisnis cocok menggunakan strategi ini. Di artikel ini, kita akan bahas jenis-jenis bisnis yang paling diuntungkan dengan iklan CPAS, lengkap dengan contoh nyata di lapangan.
Pengertian CPAS dan Cara Kerjanya
CPAS (Collaborative Performance Advertising Solution) adalah model iklan digital yang memungkinkan kolaborasi antara brand dan seller dalam satu kampanye yang terkoordinasi. Keduanya berbagi data, strategi, dan biaya untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
Jadwalkan 30 menit sesi konsultasi branding gratis dengan para ahli kami.
Misalnya, brand elektronik seperti Samsung menjalankan kampanye promosi produk terbarunya bersama seller resmi di marketplace.
Iklan diarahkan langsung ke halaman produk seller, dan performa penjualan bisa dipantau bersama secara real-time, sehingga strategi kampanye bisa disesuaikan dengan cepat.
Ciri Khas Model Iklan Non-CPAS
Pendekatan non-CPAS cenderung mengandalkan strategi tradisional, di mana brand mengelola kampanye secara mandiri tanpa kolaborasi langsung dengan seller atau mitra distribusi.
Seluruh proses mulai dari pembuatan materi iklan, penentuan target audiens, hingga pemilihan platform dijalankan sendiri oleh brand, sehingga kontrol sepenuhnya berada di tangan mereka.
Cara kerja seperti ini banyak ditemukan dalam model kampanye digital yang lebih konvensional. Untuk memahami struktur kampanye digital secara menyeluruh, kamu bisa membaca penjelasannya di definisi digital marketing campaign.
Perbedaan Utama dalam Struktur, Kontrol, dan Data
CPAS dan non-CPAS memiliki perbedaan yang cukup mencolok, terutama dalam hal kolaborasi, kendali, dan akses terhadap data. Berikut perbandingan yang lebih jelas:
Aspek | CPAS | Non-CPAS |
Kolaborasi | Brand dan seller bekerja bersama dalam satu kampanye | Brand bekerja sendiri tanpa melibatkan seller |
Kontrol Kampanye | Dibagi antara brand dan seller | Sepenuhnya dipegang oleh brand |
Akses Data | Data penjualan dan performa iklan dari seller bisa diakses brand | Hanya data dari kanal iklan milik brand yang tersedia |
Penyesuaian Strategi | Bisa dilakukan real-time berdasarkan data bersama | Bergantung pada analisis internal brand |
Tujuan Penggunaan Iklan CPAS dalam Kampanye Digital
Dalam dunia pemasaran digital yang semakin kompetitif, penggunaan iklan yang tepat menjadi kunci keberhasilan kampanye.
Salah satu strategi efektif yang banyak digunakan adalah iklan CPAS. Berikut tujuan penggunaannya.
1. Kolaborasi antara Brand dan Seller yang Lebih Solid
CPAS membantu membangun sinergi antara brand dan seller untuk mencapai target bersama, seperti meningkatkan traffic, konversi, dan penjualan.
2. Mengintegrasikan Visibilitas Brand dan Performa Penjualan
Dengan kampanye yang terhubung langsung ke seller, brand bisa memastikan bahwa awareness yang dibangun lewat iklan langsung berujung pada potensi pembelian.
3. Mengurangi Jarak antara Awareness dan Konversi
Setiap interaksi konsumen mulai dari melihat iklan hingga membeli produk dapat dilacak dan dioptimalkan. Ini membantu brand menyesuaikan strategi secara real-time.
Manfaat CPAS Dibandingkan non-CPAS
Dalam memilih strategi iklan digital, penting untuk memahami keunggulan masing-masing metode. CPAS hadir menawarkan sejumlah manfaat yang membuatnya lebih unggul dibandingkan iklan non-CPAS. Berikut penjelasannya.
1. Akses Data Real-Time dari Seller
Salah satu keunggulan utama CPAS dibandingkan dengan model non-CPAS adalah akses data real-time dari seller.
Dalam kampanye CPAS, brand dapat mendapatkan data performa secara langsung dari seller, termasuk informasi mengenai penjualan, klik, konversi, dan perilaku konsumen.
2. Efisiensi Biaya Promosi dan ROI Lebih Terukur
Dana iklan bisa lebih fokus ke audiens yang tepat, karena data dan hasil penjualan bisa dilihat dan dievaluasi bersama.
3. Kontrol Lebih Baik atas Campaign dan Kreatif
Brand tetap bisa mengarahkan gaya iklan dan pesan kampanye, tapi sekarang dengan masukan nyata dari performa seller.
4. Pemantauan Performa Lintas Akun dalam Satu Dashboard
Keuntungan lain dari CPAS adalah kemudahan dalam pemantauan performa lintas akun dalam satu dashboard.
Dalam model non-CPAS, brand sering kali harus memeriksa beberapa platform atau akun untuk menilai efektivitas kampanye, yang dapat menghabiskan waktu dan sumber daya.
Bisnis yang Cocok Menggunakan Iklan CPAS
Tidak semua bisnis cocok pakai strategi iklan yang sama. Salah satu strategi yang efektif untuk beberapa jenis bisnis adalah iklan CPAS (Collaborative Performance Advertising Solution). Iklan ini memungkinkan brand dan seller bekerja sama dalam satu kampanye iklan yang terukur dan terarah. Berikut adalah jenis-jenis bisnis yang cocok menggunakan CPAS, lengkap dengan contohnya:
1. Brand dengan Banyak Seller/Partner Online
CPAS cocok banget buat brand yang produknya dijual oleh banyak seller di marketplace seperti Shopee atau Tokopedia. Lewat CPAS, brand bisa bantu promosi produk yang dijual para seller secara langsung lewat iklan, dan hasil penjualannya bisa dipantau secara real-time.
Contoh:
Sebuah brand skincare seperti Wardah bisa menjalankan iklan CPAS bareng seller resmi mereka di Shopee. Jadi, iklannya bisa langsung mengarahkan konsumen ke toko si seller, bukan cuma ke website Wardah.
2. Pelaku E-Commerce dengan Target yang Spesifik
Bagi pelaku e-commerce yang memiliki audiens atau target pasar yang sangat spesifik, CPAS bisa menjadi solusi yang sangat efektif.
Kalau kamu menjual produk ke segmen pasar tertentu misalnya remaja, ibu muda, atau pencinta teknologi CPAS bisa bantu banget buat menargetkan audiens yang tepat berdasarkan data dan kebiasaan belanja mereka.
Contoh:
Sebuah toko online yang menjual perlengkapan bayi bisa menggunakan CPAS untuk menargetkan iklan hanya ke perempuan usia 25–35 tahun yang sebelumnya sudah mencari stroller atau popok di marketplace.
3. Brand yang Ingin Langsung Lihat Hasil dari Iklan
Banyak brand ingin tahu: “Iklan ini sebenarnya ngaruh ke penjualan nggak sih?” CPAS bisa menjawab itu karena langsung menghubungkan antara iklan dengan hasil penjualan.
Contoh:
Sebuah brand sepatu seperti Compass bisa melihat data penjualan langsung dari kampanye iklan CPAS mereka. Jadi, kalau mereka pasang iklan promosi sepatu edisi terbatas, mereka bisa tahu berapa pasang yang langsung terjual lewat visibilitas brand iklan itu.
Tips Maksimalkan Brand Collaboration
Agar kolaborasi brand melalui iklan CPAS menghasilkan dampak optimal, diperlukan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk memaksimalkan brand collaboration.
1. Pilih Seller Partner yang Aktif dan Kredibel
Untuk memastikan kampanye iklan CPAS berjalan sukses, penting bagi brand untuk memilih seller atau partner yang aktif dan kredibel.
Partner yang memiliki reputasi baik dan sudah terbukti dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan audiens secara efektif akan lebih mudah menghasilkan konversi.
2. Tentukan KPI dan Goal Kampanye Sejak Awal
Diskusikan dan sepakati indikator Key Performance Indicators (KPI keberhasilan sejak awal, seperti jumlah klik, konversi, atau peningkatan traffic ke toko.
Dengan tujuan yang jelas, kedua pihak bisa bekerja dengan arah yang sama dan menghindari miskomunikasi di tengah jalan.
3. Jaga Konsistensi Materi Iklan dengan Brand Identity
Dalam kolaborasi brand, pastikan bahwa materi iklan yang digunakan tetap konsisten dengan tone dan pesan yang ingin disampaikan oleh brand.
Penggunaan visual, kata-kata, dan desain yang sejalan dengan brand identity akan memperkuat pesan yang ingin disampaikan kepada audiens.
4. Bangun Komunikasi Data yang Terbuka dan Rutin
Komunikasi yang lancar antara brand dan seller mengenai performa kampanye adalah kunci sukses dalam iklan CPAS. Pastikan untuk berbagi insight performa secara berkala, seperti data dari berbagai platform atau kanal yang digunakan.
5. Optimalkan dengan Kombinasi Visual dan Copy CTA yang Relevan
Gunakan visual yang eye-catching dan copy yang mendorong tindakan. CTA yang spesifik seperti “Beli Sekarang”, “Lihat Promo”, atau “Cek Toko Resmi” bisa meningkatkan peluang klik dan konversi.
Gunakan Strategi Iklan yang Tepat Bersama Dreambox
Setiap bisnis memiliki tujuan dan tantangan yang berbeda dalam mencapai audiens yang tepat dan meningkatkan konversi. Oleh karena itu, penting untuk memilih strategi iklan yang sesuai, baik itu menggunakan CPAS atau metode non-CPAS.
Dreambox hadir untuk membantu Anda merancang dan mengimplementasikan strategi iklan yang tepat untuk bisnis Anda.
Dengan layanan unggulan seperti digital marketing, paid ads, branding strategy, dan creative production, kami siap mendukung Anda dalam mencapai hasil kampanye yang lebih efektif dan terukur.
Jelajahi layanan kami lebih lanjut dan jangan ragu untuk hubungi kami. Temukan lebih banyak insight di blog kami, dan mulai optimalkan kampanye iklan Anda bersama Dreambox sekarang juga!