Praktik keyword stuffing (kata kunci berlebihan) yang mencegah optimalisasi mesin pencarian SEO sudah seharusnya Anda hindari. Simak pembahasan kali ini terkait definisinya, ciri-ciri konten yang buruk untuk SEO serta cara menghindari teknik tersebut.
Tujuan utamanya tentu untuk mengoptimalisasi konten atau tulisan SEO yang Anda buat. Mari simak penjelasannya hingga tuntas!
Apa itu Keyword Stuffing?
Mari kita mulai dari pengertiannya, yaitu kata kunci berlebihan. Praktik ini dilakukan dengan cara memasukkan kata kunci dengan jumlah banyak pada sebuah konten atau artikel. Tujuan awalnya tentu ingin mendapat peringkat bagus pada halaman Google atau traffic website.
Padahal, praktik ini dapat mengganggu kenyamanan audiens atau pembaca. Pada artikel SEO-friendly, apa itu keyword stuffing sudah wajib dihindari, demi menghindari penilaian buruk karena ada kata kunci yang tidak wajar.
Ciri-ciri Konten yang Terkena Keyword Stuffing
Untuk menghindari praktik ini, penting untuk Anda tahu ciri-ciri artikel atau konten yang berpotensi terkena kata kunci berlebihan. Simak poin-poinnya di bawah ini:
Jadwalkan 30 menit sesi konsultasi branding gratis dengan para ahli kami.
1. Pengulangan Kata Kunci Berlebihan
Pertama tentu pengulangan kata kunci. Seharusnya, kata kunci boleh diulang asalkan pada paragraf yang berbeda. Hindari untuk mengulang kata kunci pada satu paragraf.
2. Penggunaan Keyword yang Tidak Natural
Penulisan konten dengan keyword yang tak natural juga berpotensi memperburuk citra konten pada mesin pencarian. Contohnya menggunakan kata kunci yang tidak relevan.
3. Penempatan Kata Kunci di Lokasi yang Tidak Relevan
Pengertian apa itu keyword stuffing dapat ditandai dengan penempatan kata kunci di lokasi yang ideal. Misalnya, menggunakan kata kunci yang sama dalam satu kalimat.
4. Teks Tersembunyi atau Tidak Terbaca
Teks tersembunyi juga menjadi ciri kata kunci yang berlebihan dan berdampak pada konten yang buruk dan tidak nyaman dibaca. Maka, sebaiknya hindari praktik ini.
Jika Anda mencari contoh konten artikel yang efektif untuk website bisnis dan terhindar dari keyword stuffing, Anda bisa melihat bagaimana kami menerapkannya. Salah satu referensinya adalah konten website Persada Hospital, dengan pengelolaan SEO oleh Dreambox.
Mengapa Keyword Stuffing Buruk untuk SEO?
Jika sudah mengerti apa itu keyword stuffing, saatnya Anda harus tahu mengapa kata kunci yang berlebihan buruk untuk konten SEO (Search Engine Optimization). Berikut ini alasannya:
1. Penurunan Peringkat di Hasil Pencarian Google
Menambahkan keyword stuffing SEO akan menurunkan peringkat konten atau artikel pada hasil pencarian Google. Pengaruhnya dapat dirasakan jika Anda memiliki bisnis terkait.
2. Pengalaman Pengguna (UX) yang Memburuk
Kata kunci berlebihan akan membuat pembaca atau user experience (UX) buruk. Karena tidak ada yang ingin membaca konten atau artikel yang justru membuat bingung.
3. Risiko Terkena Penalti dari Mesin Pencari
Alasan keyword stuffing SEO harus dihindari karena risiko terkena penalti. Jika ini terjadi, kemungkinan Anda tidak dapat memasukkan konten ke mesin pencari dapat terjadi.
4. Kehilangan Kredibilitas dan Otoritas Konten
Terakhir, Anda berisiko kehilangan kredibilitas atau otoritas konten. Hal ini buruk bagi bisnis yang Anda miliki, terlebih jika berkaitan dengan konten SEO.
Cara Menghindari Keyword Stuffing
Selanjutnya Anda harus tahu cara menghindari praktik menulis kata kunci berlebihan. Ini caranya:
1. Tentukan Target Keyword
Menentukan target keyword yang SEO-friendly dengan mengandalkan Google Planner. Pastikan kata kunci yang ditentukan belum pernah dipakai sebelumnya.
2. Distribusikan Keyword Secara Natural
Ketika menulis konten SEO-friendly, kata kunci harus terdistribusi dengan natural tanpa pengulangan berlebih. Penting untuk selalu mempraktikkan penulisan artikel yang benar.
3. Perhatikan Keyword Density
Pada dasarnya, menghindari keyword stuffing SEO adalah dengan perhatikan keyword density (kepadatan). Jumlah kata kunci biasanya berada pada persentase 2-3%.
4. Buat Artikel SEO Friendly
Buatlah artikel yang SEO-friendly yang artinya tidak melanggar aturan mesin pencari. Makanya, penting untuk tahu apa saja jenis dan fungsi kata kunci dalam SEO.
Strategi Efektif Menghindari Keyword Stuffing
Kita sudah sepakat bahwa keyword stuffing SEO buruk, kan? Selanjutnya, ketahui strategi efektif menghindarinya berikut ini:
1. Tentukan Target Keyword Utama dengan Cermat
Pelajari target keyword utama agar pada praktiknya Anda dapat menggunakannya dengan cermat. Hindari kata kunci yang sudah umum dan terlalu banyak.
2. Distribusikan Keyword secara Natural dan Kontekstual
Menulis kata kunci dengan natural, nyaman dibaca tapi tetap kontekstual. Hal ini perlu praktik terus menerus demi menghindari keyword stuffing SEO.
3. Perhatikan Kepadatan Keyword Density yang Sehat
Perhatikan kepadatan kata kunci dengan mengecek kembali konten atau tulisan yang Anda produksi. Misalnya, gunakan software aplikasi yang dapat menghitung keyword density dengan tepat.
4. Manfaatkan Sinonim dan LSI Keywords
Masukkan sinonim dari kata kunci dan LSI keywords dapat menjadi strategi cerdas. Itulah pentingnya memperkaya kosa kata yang ada.
5. Fokus Pada Kualitas dan Relevansi Artikel
Buatlah konten atau artikel yang di awal sudah fokus pada kualitas dan relevansi. Jaga persentase kepadatan kata kunci dan memanfaatkan sinonim ideal untuk dilakukan.
6. Buat Artikel yang Memang SEO-Friendly dari Awal
Jangan terlalu fokus pada peringkat search engine dengan cara keyword stuffing SEO. Cara tersebut tidak tepat dan sudah usang. Gunakanlah artikel SEO-friendly sejak awal!
Optimalkan Konten Bersama SEO Konsultan Kami!
Dreambox hadir sebagai solusi masalah konten atau artikel yang mengandung banyak kata kunci berlebihan. Layanan jasa SEO Dreambox dapat mengoptimalkan kualitas dan relevansi artikel Anda.
Hubungi kami sekarang untuk mengatasi masalah keyword stuffing konten Anda, serta kunjungi halaman DBX Insight untuk membaca artikel lainnya.