creative brief sering dipahami sebagai kompas kreatif yang menyatukan tim strategi, desain, dan media. Dokumen ringkas ini membantu semua pihak bergerak dengan tujuan yang sama, efisien dalam waktu dan budget.
Sebelum menyusun detailnya, selaraskan data dan konteks bisnis. Jika butuh pondasi perencanaan konten, mulai dari panduan content brief. Untuk tolok ukur performa, pelajari juga ROAS dan CTR.
Pengertian Creative Brief
Dokumen satu halaman atau lebih yang merangkum tujuan, audiens, pesan kunci, kanal, dan KPI. Fungsinya menyelaraskan harapan pemangku kepentingan, meminimalkan revisi, serta mempercepat eksekusi lintas kanal.
Fungsi dan Manfaat Creative Brief
Memberi arah jelas bagi tim kreatif dan media, menjaga konsistensi brand, dan mempermudah pengambilan keputusan. Dampaknya terasa pada efisiensi produksi, kualitas hasil, dan ketepatan sasaran kampanye.
Komponen Wajib dalam Creative Brief
Dasar Brand dan Tujuan
Latar belakang brand, masalah bisnis yang ingin dipecahkan, serta tujuan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Jadwalkan 30 menit sesi konsultasi branding gratis dengan para ahli kami.
Audiens dan Insight
Persona ringkas: demografis, psikografis, pain point, motivasi. Sertakan data singkat dari riset, kampanye sebelumnya, atau masukan tim sales/CS.
Pesan Utama dan Diferensiasi
Tentukan USP, Reason to Believe (RTB), pesan kunci (key message), dan tone of voice yang diinginkan agar cerita brand konsisten.
Rencana Eksekusi
Rinci deliverables (format/aset), kanal penempatan, serta CTA spesifik untuk mendorong tindakan.
Operasional dan Pengukuran
Tetapkan timeline & milestone, kisaran budget, KPI (mis. CTR, CPM, ROAS, ER, Leads), serta baseline jika tersedia untuk evaluasi yang objektif.
Cara Membuat Creative Brief yang Efektif
1. Riset & Insight
Tarik data ringkas: performa kampanye terdahulu, tren pasar/kompetitor, dan temuan kualitatif dari wawancara sales/CS.
2. Tujuan SMART
Rumusan terukur, misalnya: naikkan ROAS 20% kuartal ini atau capai 200 MQL via landing page.
3. Persona Audien
Deskripsikan kebutuhan, keberatan, trigger pembelian, serta channel favorit untuk memandu pesan dan format.
4. USP, RTB, Key Message
Tunjukkan bukti: testimoni, sertifikasi, garansi, studi kasus buat klaim terasa kredibel.
5. Kanal & Spesifikasi Aset
Instagram/TikTok: rasio 9:16, durasi 15–30 dtk, hook 3 dtk pertama. Marketplace: hero image, A+ content, ukuran standar toko.OOH: copy <8 kata, kontras tinggi, jarak baca jelas. Untuk referensi kanal, lihat platform seperti Google Ads, Meta, dan TikTok Ads.
6. KPI, Baseline, Budget
Pilih metrik relevan (CTR, CPM, CPA, ROAS, ER, CVR). Catat baseline dan alokasi budget per kanal agar optimasi mudah dilacak.
7. Alur Approval & Timeline
Cantumkan PIC, SLA revisi, jumlah iterasi, dan milestone kunci. Gunakan checklist pra-brief: seluruh kolom terisi, data akurat, mandatories jelas.
Contoh Creative Brief untuk Berbagai Kebutuhan
1. FMCG – Brand Awareness (OOH + Digital)
Tujuan reach & ad recall; audiens urban 18–34. Pesan: kesegaran tahan lama. Deliverables: KV OOH 12×6 m, video 15 dtk, banner 300×250 & 1080×1350. KPI: CPM, ad recall lift.
2. UMKM F&B – IG Reels/TikTok
Target traffic ke outlet dengan promo bundling. CTA “Coba hari ini.” KPI: ER, store visit via kode promo, CTR link di bio.
3. E-commerce – Aset Marketplace
Fokus konversi: hero image, carousel, video 15 dtk. KPI: CVR, CTR, GMV, rating ulasan; iterasi kreatif tiap pekan.
4. Rebranding Logo/Identitas
Tegaskan brand purpose, tone, dan mandatories. Output: logo, brand guide 20 halaman, mockup aplikasi utama.
5. Video Iklan Digital dengan KOL
Tujuan consideration; kriteria KOL ER >3%. Script on-brief, disclosure #Iklan. KPI: ER, VTR, CPCV.
Ingin melihat contoh creative brief lengkap dalam format satu halaman?
Perbandingan: Creative Brief vs Design Brief vs Campaign Brief
Creative Brief
Payung arah kreatif lintas kanal; isi: tujuan, audiens, pesan, KPI, mandatories.
Design Brief
Turunan visual yang spesifik; isi: grid, ukuran, warna, layout, file output.
Campaign Brief
Rangka strategi pemasaran; isi: objective marketing, channel mix, flighting, budget media.
Kapan Pakai?
Creative untuk arah, campaign untuk strategi, design untuk eksekusi desain—pilih sesuai kebutuhan proyek dan tahapannya.
FAQ Terkait Creative Brief
Siapa yang Seharusnya Menyusun Creative Brief?
Biasanya disusun oleh brand/marketing dengan kolaborasi agency dan tim kreatif, melibatkan pemangku kepentingan utama sejak awal.
Berapa Panjang Ideal Creative Brief?
Cukup padat: 1–3 halaman. Fokus pada hal yang menggerakkan keputusan, bukan detail operasional yang berubah-ubah.
Seberapa Sering Brief Perlu Diperbarui?
Perbarui saat ada perubahan objektif, audiens, atau channel. Revisi ringan tiap sprint menjaga relevansi tanpa mengulang dari nol.
Apakah Satu Brief Cukup untuk Multi-channel?
Bisa, asalkan disertai lampiran spesifikasi per kanal. Hindari duplikasi; jaga inti pesan tetap konsisten.
Butuh Creative Brief ? Dreambox Solusinya!
Ringkas, terukur, dan on-brand itu yang kamu dapat dari brief yang tepat. Jika ingin mendalami perencanaan konten dan performa, mulai dari content brief, ROAS, dan CTR. Tim Dreambox siap membantu menyusun creative brief yang rapi, menyatukan strategi, desain, dan media agar hasil terasa di ROI.
Kolaborasikan strategi, desain, dan media bersama Dreambox lewat layanan Jasa Digital Marketing, jelajahi insight terbaru di DBX Insight Blog, dan hubungi tim kami untuk konsultasi awal yang tepat sasaran.











