Anda mengalami kesulitan dalam memilih strategi marketing yang tepat? Mungkin Anda belum mengoptimalkan Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). Padahal, kedua strategi tersebut dapat membantu kelancaran usaha Anda secara signifikan.
Di artikel ini, kita akan membahas tentang strategi ATL dan BTL untuk membantu pemasaran bisnis Anda.
Key Takeaways:
- Above The Line (ATL) menekankan promosi masif melalui media massa untuk membangun brand awareness, sedangkan Below The Line (BTL) lebih personal, terarah, dan fokus pada konsumen potensial.
- Keduanya memiliki perbedaan, ATL fokus pada audiens luas melalui media massa, sedangkan BTL menargetkan segmen spesifik dengan pendekatan langsung.
- Dreambox siap membantu bisnis Anda dalam merancang dan mengintegrasikan strategi ATL, BTL, maupun TTL agar kampanye pemasaran lebih terukur.
Apa Itu Above The Line (ATL)?
Pengertian istilah ATL merujuk pada sebuah strategi promosi yang fokusnya di media massa dan menjangkau khalayak banyak. ATL bermanfaat untuk meningkatkan brand awareness suatu produk.
Maka dari itu, strategi Above The Line (ATL) erat sekali kaitannya dengan sebuah ide, gagasan, dan konsep yang jangkauannya masif. Tujuannya agar produk dapat terjual dalam jumlah besar.
Jadwalkan 30 menit sesi konsultasi branding gratis dengan para ahli kami.
Karakteristik Utama ATL
Membahas terkait karakteristik utama dari strategi marketing Above The Line (ATL), Anda dapat memahaminya sebagai berikut:
- Bersifat satu arah alias tidak ada timbal balik dari audiens
- Fokus utama adalah brand awareness secara masif
- Segmen pasar yang dibidik sangat general dan tidak spesifik
- Biaya marketing ATL cenderung lebih mahal
Apa Itu Below The Line (BTL)
Selain strategi promosi ATL, Anda juga wajib familiar dengan istilah BTL. Strategi BTL biasanya menjadi tindak lanjut dari strategi ATL. Hasil dari awareness yang telah terbangun saat aktivitas promosi ATL akan ditingkatkan lagi dengan strategi BTL.
Anda dapat menyebut istilah Below The Line (BTL) dengan sebutan pemasaran langsung atau direct marketing. Tujuan utama dari strategi ini adalah menarik konsumen potensial dan sesuai target pasar yang dibidik sebelumnya.
Karakteristik Utama BTL
Strategi promosi Below The Line (BTL) memiliki karakteristik yang berbeda dari ATL. Perbedaan tersebut cukup signifikan, mengingat bahwa BTL merupakan strategi keberlanjutan dari ATL yang lebih dikerucutkan lagi. Berikut karakteristiknya:
- Media marketing yang digunakan lebih personal
- Target utama adalah konsumen loyal dan calon pelanggan
- Biaya marketing BTL cenderung relatif lebih murah
- Segmen pasar sudah lebih spesifik dan bukan bersifat umum atau masif lagi.
Perbedaan Utama Above The Line dan Below The Line
Anda juga dapat memahami lebih jelas terkait karakteristik strategi ATL dan BTL dari poin-poin yang membedakannya.
1. Target Audiens
Perbedaan pertama terletak pada aspek target audiens. Sudah dibahas secara singkat sebelumnya bahwa strategi promosi ATL memiliki target audiens yang masif, tidak spesifik, dan luas.
Sedangkan, untuk target audiens dari strategi BTL sangat spesifik, tersegmentasi, niche dan tidak general.
2. Media yang Digunakan
Strategi promosi Above The Line (ATL) menggunakan media yang umum seperti TV, radio, media cetak, dan billboard. Media-media tersebut hadir untuk memberikan informasi secara masif kepada siapa saja yang menonton, melihat atau mendengarnya.
Berbeda dengan strategi promosi Below The Line (BTL) yang media marketingnya lebih personal, seperti digital marketing, event marketing, direct email, direct message via Instagram dan seminar yang audiensnya ditentukan.
3. Pengukuran Hasil
Aspek perbedaan berikutnya ada pada pengukuran hasil akhir, yang mana ATL bagus untuk brand awareness suatu produk. Sedangkan strategi promosi BTL lebih efektif untuk keterlibatan pelanggan dan keberlanjutan dari brand awareness.
Jika melihat secara garis besar, lebih efektif ATL atau BTL? Jawabannya adalah tergantung dari target atau tujuan strategi marketing perusahaan yang Anda tentukan.
Through The Line (TTL): Integrasi ATL dan BTL
Selain Above The Line dan Below The Line, Anda juga jangan melupakan istilah Through The Line (TTL). Istilah TTL merujuk pada kombinasi kedua strategi marketing ATL dan BTL. Tujuan strategi ini adalah menyasar segmen pasar yang lebih optimal.
Contoh strategi promosi TTL adalah kombinasi pemasangan iklan di radio sekaligus bagi-bagi voucher promo untuk produk tertentu.
Jalankan Strategi Marketing ATL dan BTL Bersama Dreambox
Setiap bisnis akan berkembang lebih optimal jika target dan segmen pasar ditentukan dengan tepat. Baik strategi Above The Line (ATL) maupun Below The Line (BTL) dapat digunakan secara efektif, tergantung pada tujuan bisnis yang ingin dicapai.
Dreambox memiliki layanan digital marketing dan branding strategy yang terintegrasi. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut, dan temukan berbagai insight bermanfaat seputar digital marketing di DBX insights.