Untuk menarik perhatian audiens, konten storytelling (mikrocerita) jadi jenis konten yang sekarang sedang popular. Berfokus pada format cerita untuk tujuan bisnis, menjadikan konten ini sebagai kebutuhan brand.
Jenis konten digital yang dapat diterapkan tentu butuh eksekusi yang jelas dan tepat agar target audiensnya tercapai. Pada artikel ini Anda akan diberikan informasi lengkap jenis format konten mikrocerita terbaik di tahun 2025.
Cocok untuk Anda yang butuh insight yang engaging dalam membuat konten brand. Simak ulasannya hingga tuntas!
Mengapa Konten Storytelling Penting untuk Brand Anda?
Perkembangan pemasaran brand yang sudah berubah 180 derajat mengharuskan Anda untuk keep up tren terbaru.
Jenis konten mikrocerita atau storytelling menjadi bukti perkembangan kreativitas di dunia pemasaran. Berikut alasan mengapa jenis konten ini penting untuk brand Anda:
Jadwalkan 30 menit sesi konsultasi branding gratis dengan para ahli kami.
1. Membangun Koneksi Emosional dengan Audiens
Semakin Anda mampu menjalin koneksi emosional dengan audiens, semakin mudah mencapai target brand Anda. Itulah mengapa penting untuk menciptakan konten storytelling yang relevan dengan brand produk Anda.
2. Menyederhanakan Pesan yang Kompleks
Pesan sederhana yang tersampaikan di konten storytelling Tiktok misalnya, dapat menciptakan pengalaman terikat dan berkesan bagi audiens. Tidak perlu konten yang panjang untuk menyampaikan pesan yang berkesan.
3. Meningkatkan Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan
Jika aspek ikatan emosional dan pesan yang disampaikan sudah tercapai. Maka, dijamin kepercayaan pelanggan pada brand Anda meningkat. Format konten storytelling yang tepat mewujudkan hal tersebut.
5 Format Konten Storytelling untuk Tujuan Bisnis di 2025
Jadi, semakin berkualitas konten yang dibuat, semakin tersampaikan pesan dan tujuan branding produknya.
Berikut ini contoh format konten mikrocerita/storytelling kreatif untuk bisnis yang dapat Anda coba, yaitu:
1. Kisah Perjalanan Brand (The Brand Origin Story)
Anda dapat gunakan framework dari sejarah dan kisah perjalanan brand. Sajikan kerangka cerita yang menarik, misal menampilkan sisi emosional atau nilai moral dari origin story bisnis Anda.
Format konten ini cocok digunakan konten retail. Seperti contoh konten storytelling Tiktok di balik kampanye “Just Do It” milik Nike.
2. Kisah Sukses Pelanggan (Customer Success Story)
Customer stories atau testimoni jadi game changer penting dalam strategi marketing. Konten storytelling jenis ini berpengaruh untuk membangun opini konsumen yang kredibel.
Konten marketing tentang kisah sukses pelanggan dapat diterapkan pada jenis bisnis jasa layanan. Misalnya, kisah keterkaitan antara pelanggan Airbnb dengan penduduk lokal.
3. Proses di Balik Layar (Behind the Scenes)
Sesuai dengan namanya, yaitu behind the scenes (BTS), konten storytelling Tiktok jenis ini menampilkan apa yang terjadi di balik layar produksi brand Anda.
Anda dapat menampilkan kilasan proses produksi yang akan diluncurkan, keseharian para staf atau persiapan event. Untungnya, hampir semua jenis brand cocok untuk mencoba format konten ini sebagai strategi pemasarannya.
4. Cerita Berbasis Nilai (Value-Driven Story)
Jenis konten storytelling berbasis nilai atau value-driven story banyak digunakan untuk bisnis UMK, gadget/teknologi dan sebagainya. Berfokus pada konten yang memberikan manfaat kepada audiens.
Sehingga tujuannya tidak hanya sebagai wadah interaksi atau hiburan. Tetapi, juga bertujuan untuk mendidik, menginspirasi dan problem solving bagi para audiens.
5. Konten Edukasi yang Bercerita
Terakhir ada format konten edukasi yang efektif dan paling popular untuk dijadikan konten storytelling Tiktok. Konten ini dapat berbentuk panduan cara kerja, studi kasus, tips dan praktek sehari-harinya.
Jika bisnis Anda berfokus pada layanan edukasi, seperti tempat les/kursus dan sejenisnya, menggunakan jenis konten ini cukup efektif untuk boosting audiens Anda. Simak juga beberapa contoh template hook konten edukasi agar Anda lebih paham.
Cara Memilih Format Storytelling yang Tepat
Setelah Anda tahu lebih jelas contoh format konten mikrocerita/storytelling. Selanjutnya ketahui cara memilih jenis format yang tepat untuk bisnis Anda. Berikut penjelasannya:
1. Sesuaikan dengan Tujuan Kampanye
Konten storytelling Tiktok dan berbagai media lainnya dibuat harus disesuaikan oleh tujuannya. Misal, bisnis Anda ingin memfokuskan pada brand awareness, maka buatlah konten yang sesuai dengan target Anda ciptakan.
2. Kenali Platform & Audiens Anda
Selanjutnya, kenali audiens dan platform yang Anda gunakan. Pertanyaan seperti, “Siapa target audiens kita?” atau “Tantangan apa yang sedang dihadapi?” semuanya harus bisa dijawab.
Konten storytelling Tiktok yang singkat wajib memenuhi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jika sudah familiar dengan audiens Anda, maka akan lebih mudah menawarkan brand Anda.
3. Tetap Otentik dengan Identitas Brand
Membuat konten storytelling harus tetap otentik dengan identitas brand Anda. Mengapa? Karena Anda hanya dapat membuat content pillar dengan mudah jika tetap otentik. Audiens juga pintar untuk menilai mana cerita otentik dan mana cerita yang dibuat-buat.
Siap Mengubah Cerita Brand Anda Menjadi Konversi?
Membuat konten mikrocerita/storytelling untuk promosi brand memang relatif sulit di awal. Namun, jika Anda punya guidelines yang tepat, maka membuat konten akan mudah.
Untuk pitching ide menarik dan memilih konten familiar untuk brand Anda, mari gunakan jasa kami! Dreambox hadir sebagai partner digital marketing Anda.
Hubungi tim kami jika Anda butuh jasa pembuatan konten storytelling menarik. Kunjungi DBX Insight untuk inspirasi dan wawasan terbaru.