Revamp website atau peremajaan situs merupakan langkah strategis dalam memastikan kehadiran digital bisnis Anda tetap relevan, berkinerja tinggi, dan mampu bersaing di era digital.
Namun, proses revamp yang tidak tepat justru dapat menyebabkan penurunan trafik, kehilangan posisi SEO, hingga menurunkan kepercayaan pengguna.
Maka dari itu, artikel ini hadir sebagai panduan lengkap untuk melakukan revamp pada website secara aman. Mulai dari tahap persiapan, aspek teknis, estimasi biaya dan waktu, hingga mengapa kolaborasi dengan profesional seperti Dreambox sangat direkomendasikan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Revamp Website?
Proses migrasi website pada dasarnya dilakukan jika situs sudah menunjukkan beberapa tanda. Seperti:
1. Desain Terlihat Ketinggalan Zaman
Desain website yang outdated memberi kesan bisnis Anda kurang inovatif. Jika tampilan website terasa membosankan, terlalu ramai, atau tidak merefleksikan identitas brand terkini, itu saat yang tepat untuk revamp.
Jadwalkan 30 menit sesi konsultasi branding gratis dengan para ahli kami.
2. Performa Lambat & Tidak Mobile-Friendly
Website yang lambat apalagi sampai muncul ERR_CONNECTION_TIMED_OUT saat dimuat akan cepat ditinggalkan pengunjung.
Google dan pengguna kini lebih memilih website yang cepat, responsif, dan mudah diakses di semua perangkat. Load yang lama akan membuat pengunjung langsung beralih.
3. Tujuan Bisnis Sudah Berubah
Jika strategi bisnis, penawaran produk, atau target audiens Anda mengalami perubahan signifikan, website pun perlu disesuaikan agar tetap relevan sebagai alat pemasaran dan komunikasi utama.
4. Tingkat Konversi Rendah
Jika pengunjung datang tapi tidak melakukan tindakan (seperti membeli, mengisi form, atau menghubungi Anda), bisa jadi masalahnya ada pada tampilan, navigasi, atau konten website yang kurang optimal.
Tahap Persiapan Krusial Sebelum Revamp Website
Sebelum melakukan migrasi website, sebaiknya Anda melakukan persiapan terlebih dahulu. Berikut tahapannya:
1. Audit Konten & Performa Website Lama
Lakukan evaluasi mendalam terhadap halaman yang ada. Cek mana yang bertrafik tinggi, mana yang bisa dihapus, perbaiki broken links, dan pastikan data analitik digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
2. Tentukan Tujuan & KPI Website Baru
Revamp tanpa tujuan yang jelas berisiko gagal. Tetapkan visi, target utama seperti peningkatan trafik, konversi, engagement, atau perbaikan brand perception sebagai KPI yang terukur.
Hal ini supaya proses migrasi situs Anda juga memiliki tujuan dan dapat dilihat hasilnya sebagai perbandingan.
3. Pahami Kebutuhan Pengguna (User Persona)
Identifikasi siapa pengunjung utama website dan apa kebutuhan serta masalah mereka. Buat user persona yang detail agar desain dan konten website nantinya benar-benar sesuai ekspektasi pengguna akhir.
Aspek Teknis yang Wajib Diperhatikan Saat Revamp
Ada beberapa aspek teknis yang sebaiknya Anda perhatikan saat melakukan revamp website, antara lain:
1. Menjaga Peringkat SEO (301 Redirects & URL Mapping)
Jangan pernah mengabaikan redirect 301 jika ada perubahan struktur URL. Pastikan setiap halaman penting di-redirect ke URL baru yang relevan untuk menjaga authority serta peringkat SEO tetap stabil.
2. Mempertahankan Trafik Organik yang Sudah Ada
Halaman yang punya trafik besar, jangan dihapus ya apabila tidak punya solusi pengalihan. Dokumentasikan konten berkinerja tinggi dan pastikan sitemap serta internal linking tetap optimal.
3. Memastikan Kecepatan & Keamanan (Core Web Vitals)
Anda harus memastikan website cepat diakses dengan tools seperti Google PageSpeed atau cek skor dengan Core Web Vitals. Jangan lupa untuk mengamankan situs Anda dengan SSL, proteksi data sekaligus hosting yang andal.
4. Desain Responsif & User Experience (UX)
Terapkan prinsip mobile-first, navigasi intuitif, dan kemudahan akses di seluruh perangkat. Uji performa desain dan UX ke target user sebelum situs diluncurkan.
Estimasi Biaya dan Waktu Proses Revamp Website
Ada beberapa hal yang jadi pertimbangan jika berbicara soal biaya dan waktu. Berikut ini pertimbangannya:
1. Faktor yang Mempengaruhi Biaya Revamp
Biaya jasa migrasi website dipengaruhi beberapa hal seperti:
- Jumlah dan kompleksitas halaman. Smakin besar dan berfitur kompleks, makin tinggi biayanya.
- Tingkat kustomisasi desain seperti UI/UX custom lebih mahal ketimbang template.
- Integrasi fitur tambahan seperti E-commerce, sistem booking, API, dsb.
Apalagi jika Anda ingin menambahkan konten baru seperti tulisan, foto dan perbaikan lainnya. Maka biaya juga bisa lebih besar.
Kisaran biaya peremajaan website di Indonesia bisa mulai dari Rp5-25 juta untuk proyek sederhana, hingga di atas Rp40 juta untuk proyek skala besar yang memerlukan strategi dan fitur kompleks.
2. Perkiraan Timeline Berdasarkan Skala Proyek
Biasanya untuk proyek kecil (1-2 minggu) seperti revamp landing page/situs portofolio sederhana. Sementara untuk website brand profesional hingga UMKM bisa membutuhkan waktu 3-7 minggu.
Proyek besar seperti portal berita, perusahaan multinasional, e-commerce kompleks bisa 2-4 bulan. Durasi juga dipengaruhi oleh proses persetujuan, revisi, dan pengumpulan materi dari klien.
Butuh Partner Ahli untuk Jasa Migrasi Website Anda?
Jangan biarkan proses peremajaan website membawa risiko penurunan performa dan kehilangan pelanggan! Pastikan persiapan matang, perhatian aspek teknis SEO, dan perhitungkan biaya serta waktu secara cermat.
Ingin proses revamp profesional tanpa khawatir kehilangan trafik? Dreambox siap menjadi partner bagi bisnis Anda melalui layanan Website Development dan konsultasi gratis bersama tim ahli.
Temukan juga portofolio revamp website dan insight menarik lain di DBX Insight untuk inspirasi pengembangan digital bisnis! Hubungi kami untuk info lebih lanjut ya!